Herucoroko Sangkan Paran

Ungkapan yang sangat umum menggambarkan pandangan hidup orang Jawa adalah " SANGKAN PARANING DUMADI " (dari mana dan mau ke mana kita). Bagi orang Jawa hidup di dunia ini harus memahami dari mana ' asal , akan ke mana 'tujuan' dan 'akhir' perjalanan hidupnya dengan benar kassampuraning dumadi (kesempurnaan tujuan hakikat) dianggap " WIKAN SANGKAN ING PARAN ". Masyarakat Jawa mengartikan kata 'Jawa' bermakna 'mengerti' atau paham. Oleh karena itu, di dalam keseharian sering terdengar masyarakat Jawa melontarkan ungkapan seperti: 'durung jawa' (belum paham), 'wis jawa' (sudah paham), atau 'wis ora jawa' (berubah sombong atau atau buruk karena menjadi kaya -OKB- menjadi punya jabatan, menjadi punya pangkat, dll).

04 Februari 2008

SAYA PINDAH BLOG loh...??


Duh...duh....
Mohon maaf..para pembaca yang budiman.
Rupanya masih banyak tamu-tamu yang berkunjung di sini, tetapi saya gak sempat NJAGONGI...
Perlu saya beritahukan bahwa sehubungan dengan sesuatu hal
Saya telah menutup BLOG ini, tanpa mengurangi rasa HORMAT saya khusunya kepada pengelola BLOGSPOT yang telah memberikan saya FASILITAS memuaskan selama ini.

Selanjutnya jika pembaca yang budiman masih KERSO menyimak sajian saya sambil NYRUPUT Jamu Beras Kencur silahkan mampir di Gubug Baruku di Http://www.kariyan.wordpress.com

Atau jika menginginkan informasi tentang KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA silahkan mampirlah : di Http://www.okleqs.wordpress.com


Salam

Kariyan

02 Januari 2008

BOYONGAN PINDAH BLOG YOOOK....


Ketika malam dalam kesendirian, ku mencoba merenungi dan merajut segala KEKURANGAN, KEGAGALAN dan KEBERHASILAN di tahun 2007. Dan, saat ku merenung tiba-tiba aku dikejutkan oleh denting Lonceng 12 kali teriring letupan-letupan kecil " Mercon Kembang Api " di kegelapan malam. Ketika malam semangkin larut dan menjadi senyap,... KASIH-Nya adalah laksana CAHAYA di dalam KEGELAPAN QALBU setiap Insani hingga fajar datang menjemput teriring kerlip BintangGemintang di dalam SANUBARI kita. Tak terasa besok sudah berganti tahun, semoga ditahun 2008 Tuhan masih menyapa kita dengan KASIH dan SAYANG-Nya dengan membawa HARAPAN BARU nan INDAH bagi setiap INSAN yang selalu berkenan meluruhkan segala bentuk ke AKUAN nya untuk selalu hadir di Hadirat-Nya.

Teriring semburatnya sang Fajar di ufuk timur, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru dan mohon maaf kepada para pemerhati yang telah berkenan mampir di Gubug Reyot saya ini, walaupun hanya secangkir KOPI PAHIT yang bisa saya suguhkan. Mudah-mudahan saja masih ada manfaat yang bisa diambil.

Untuk menapaki teras kehidupan di tahun 2008 ini. Saya berniat untuk PINDAH Blog yang sebelumnya telah saya persiapkan untuk masa depan dengan sejuta ASA. Dan, teriring dengan berakhirnya tahun 2007, maka blog ini resmi saya " NYATAKAN TUTUP ". Selanjutnya silahkan bila Pemerhati yang BUDIMAN masih berkenan sudi mampir sambil merasakan produk lain " JAMU BERAS KENCUR " juga masih sama dengan rasa Khas racikan Arek Malang he..he...mampirlah di alamat ini http://kariyan.wordpress.com
atau jika menginginkan mengetahui informasi tentang " KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA " silahkan saja berkunjung di alamat-keo yang ini http://okleqs.wordpress.com

Akhirnya, saya mohon maaf beribu-ribu maaf karena saya harus segera PINDAHAN...BOYONGAN YOOOOO.....OOOKKK...
Hreeeeng...Hreng....ngiung...ngiung....Awaaaasss....MINGGIR saya mau lewat....

Salam

Kariyan
dari Padepokan Borneo Timur

01 Januari 2008

DIA YANG TERSEMBUNYI

Aku rindu pada sesuatu yang tak ku mengerti...!! Itukah yang dinamakan CINTA ..?? Lihatlah kesana Wahai para makhluk yang dikatakan SEMPURNA..., Semua Malaikat-malaikat sedang menatapmu kebawah. Inikah hari PEMBERSIHAN itu...?? Setiap hari ratusan anak manusia telah dibawa pulang entah kemana tujuan, bukan untuk pulang tetapi sejatinya telah dibersihkan dari KOTORAN Dunia. Sisanya akan dibersihkan oleh Dunia dari KEKUATAN Tuhan Pencipta Langit dan Bumi untuk menjadi HAMBA-HAMBA Allah di Dunia untuk kembali merawat Alam-Nya.

Wahai para manusia... Semua Kitab-kitab Suci telah kembali kepada Nur ( Cahaya )-Nya di Lauhul Maghfuzt. Setiap tempat-tempat Ibadah banyak yang telah KERING dan akhirnya MATI karenanya...!! Yang kita lihat kini hanyalah lembaran-lembaran BUKU BIASA dan bangunan RUMAH BIASA yang sudah TIDAK lagi memberikan KETEDUHAN HATI. Karena kita tlah membuat semuanya BERHENTI yang pada akhirnya KERING dan MATI pada saat ini...detik ini...di Akhir tahun ini..!!

Lihatlah...Wahai para manusia.... Yang kita punya dan kita genggam dengan KUAT.. hanyalah beban-beban hidup NAFSANI yang berupa KETAMAKAN dan KERAKUSAN duniawi yang kita RENGKUH...kita GAPAI...kita PEREBUTKAN...hanyalah demi PANGKAT, JABATAN, PREDIKAT dan KEKUASAAN. Dan tak sadarkah bahwa sesungguhnya kita-kita telah rela MENANGGALKAN “ KESUJATIAN DIRI “ kita sebagai FITRAH sebagai bawaan yang telah dianugerahkan TUHAN. Akankah...semua itu kita pertahankan dan kita bawa sampai AKHIR HAYAT nanti...??? DOA-DOA yang kita panjatkan saban hari MELAYANG DI LANGIT TAK PERNAH SAMPAI KE SINGGASANA DI HADIRAT-NYA, saat ini para pendahulu-pendahulu kita yang tlah MANUNGGAL dengan Sang Maha Tunggal menangis tanpa mengetahui apa yang DITANGISINYA....Sedihkah...Gundah Gulanakah mereka-mereka itu...??

RENUNGI...RENUNGILAH...Wahai para manusia.... Bala BENCANA bersahut-sahutan yang seolah tiada henti melanda Bangsa dan Negeri ini. Seakan menyiapkan JUTAAN NISAN untuk kita-kita yang telah banyak melupakan KESUJATIAN DIRI untuk sampai waktu ini...saat ini...detik ini...!!. Inikah pertanda telah tibanya waktu PEMBERSIHAN Jaman itu...?? Jaman dimana yang dulu telah kita KUYO-KUYO, kita ANIAYA dan kita SAKITI sak kepenake UDELE DHEWE karena urusan PERUT...dengan menggunduli hutannya, menyuntik dengan mesin-mesin Bor besar dan dalam secara membabi buta kembali MENAGIH JANJI...??. Akankah darah dibayar dengan darah pula....haruskah NYAWAPUN dibayar dengan NYAWA...??

Bahkan gunung-gunungpun enggan mengeluarkan LAHAR PANASNYA saking tak teganya kepada manusia, Tapi bisa apa mereka-mereka semua itu...?? Bisa apakah kita...?? Mengapa tak kau beri peringatan pada sesama manusia untuk sadarkan mereka untuk kembali pada HAK, KEMANDIRIAN dan KODRAT nya sebagai manusia...?
Banyak manusia terlalu angkuh saat ini, mereka terlalu pandai mengelabui hatinya sendiri!! KEIMANAN kita-kita hanya sebatas BERHALA dan KEKUASAAN...!! Tidakkah kita melihat...??? “ PASUKAN DAJJAL “ tertawa riang gembira melihat KETERLENAAN dan KEALPAAN kita. Mereka telah menggiring para manusia-manusia untuk masuk dalam kelompok BARISANNYA yang bersembunyi dibalik segala ATRIBUT NAFSANIAH yang mereka sandang demi urusan PERUT.

Tapi, YAKINLAH...BANGKITLAH..Wahai para manusia..... Bahwa DIBALIK KENGERIAN MUNCUL PULA KEBAHAGIAAN!!! ( Fa’innamaal ‘Usri yusro, Innama’al ‘ Usri yusro ) .Lihatlah....disana telah dilahirkan SATRIA SEMPURNA yang sangat fasih berbahasa, lembut tatapannya, besar JIWANYA, terang parasnya dan KUAT RASANTA....!! Tapi embuh...aku sendiri juga gak WERUH...Dialah yang di idam-idamkan dan di elu-elukan oleh banyak Malaikat-malaikat untuk menerima KHAIR KEBAJIKAN dari Yuhan-Nya. Dengan tangannya kelak Dia kan bahagiakan Bangsa dan Nuswantoro ini. Dengan kata-katanya Dia kan sempurnakan bahasa Dunia. Dengan PERILAKUNYA kelak Dia hindarkan manusia-manusia dari BAHAYA. Semua hal ihwalnya TERSEMBUNYI RAPAT dari khalayak ramai, meski banyak orang yang terus mencari tahu KEBERADAAN siapakah Dia. Sesungguhnya Allah telah menyembunyikan KHALIFAH-Nya dari kaum kebanyakan ( keramaian ) begitu kata sebuah hadist. Maha adil Gusti Kang Hakaryo Jagad menyembunyikan Dia dari TATAPAN IRI MALAIKAT dan RATAPAN BENCI sang DAJJAL..!!.


27 Desember 2007

Mengapa Harus Ada Berbagai Agama?

Oleh : Kariyan

Kalau kita semua menganggap bahwa semua agama itu valid, kenapa Tuhan repot-repot bikin agama yang bermacam-macam...yah..? Kenapa tidak dijadikanNya semua agama itu satu saja? Apa tujuan penciptaan berbagai agama itu? Al-Quran menjawabnya dengan indah:

Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikanNya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberiannya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat " KEBAJIKAN ". Hanya kepada Allah kembali kamu semuanya. Lalu diberitahukannya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu
(Al-Maidah 48).


Dari ayat ini kita bisa menyimpulkan beberapa hal:

1. Agama itu berbeda-beda dari segi aturan hidupnya (syariat) dan
pandangan hidupnya (aqidah). Karena itu, " PLURALISME " sama sekali tidak berati
semua agama itu sama. Perbedaan label formalitas, warna dan methode pelaksanaannya sudah menjadi " KENYATAAN " yang tak bisa ditawar-tawar lagi.

2. Tuhan tidak menghendaki kamu semua menganut agama yang tunggal. Keragaman agama itu dimaksudkan untuk menguji kita semua. Ujiannnya adalah seberapa banyak
kita memberikan kontribusi kebaikan kepada umat manusia.
Setiap agama disuruh bersaing dengan agama yang lain dalam memberikan
kontribusi kepada kemanusiaan (al-khayrat) berupa AKSI, TINDAKAN dan PERBUATAN dalam WUJUD KARYA NYATA dalam hal berlomba-lomba merealisasikan KEBAIKAN dan KEBAJIKAN serta CINTA KASIH hingga terciptanya KEDAMAIAN dan KEEJAHTERAAN bagi sesama makhluk dan Alam Semesta.

3. Semua agama itu kembalinya kepada Allah pencipta Langit dan Bumi. Islam, Hindu, Budha, Nashrani, Yahudi kembalinya kepada
Allah. Adalah tugas dan wewenang Tuhan untuk menyelesaikan perbedaan di antara berbagai
agama. Kita tidak boleh mengambil alih " HAK PREROGARTIF " Tuhan untuk menyelesaikan perbedaan agama dengan cara
apa pun, termasuk dengan fatwa mengatas namakan salah satu Agama sekalipun untuk MENGGERUS keyakinan orang/agama lain.....!! Yang perlu kita PAHAMI dan camkan baik-baik adalah " AGAMA BUKANLAH sarana untuk MENGHAKIMI sesama manusia...!

Sebagai RENUNGAN yang mempertegas kesimpulan saya di atas, bahwa PERBEDAAN keyakinan ( agama ) merupakan gambaran warna-warni PELANGI di langit yang begitu mempesona menghiasi Alam Semesta ini. Itulah menyiratkan akan keberadaan Ayat-ayat Tuhan yang memang bertebaran memenuhi Jagad Raya ini. Tinggal bagaimana kita-kita bisa memanfaatkan dalam MENGAIS MAKNA dan MENJUMPUT HIKMAH yang terkandung di dalamnya tanpa harus saling " Gesek, Gasak dan Gosok " antara satu dengan yang lain, melainkan diperlukan adanya suatu sikap dan perilaku untuk saling " Asah, Asih dan Asuh " diantara sesama penganut Keyakinan ( agama ) yang berbeda. Indah bukan....?? Karena YAKINLAH bahwa " KEBENARAN " hanyalah MILIK Tuhan Semesta Alam : Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.( Al Isro' 84 )

Hmmm...hmmmm...Jika realitasnya dalam kehidupan ini ada perbedaan dalam konsep, Methode dan pemahaman akan MAKNA sebuah keyakinan beragama, yah...inilah adanya, mestinya harus disikapi dengan BIJAKSANA dan Hanif, BUKAN harus mempertontonkan kepada khalayak ramai dalam bentuk " Show of Force " unjuk kekuatan SALING MEMBENCI dan MENGKAFIRKAN to....??.
Heks...heks...
kita yang sama-sama MENGAKU-NGAKU ber AGAMA dengan nama ISLAM saja berbeda dan gak SERAGAM to...??. Memang harus begitu kok...Aneh saja kalu ada yang MEMAKSAKAN harus SERAGAM dalam berkeyakinan dan BEARIMAN terhadap Tuhan....Bukankah Tuhan itu ada di dalam SANGKA-SANGKA hamba-NYA...??

25 Desember 2007

RESPON YANG BERLEBIHAN

Oleh : Kariyan

Tulisan ini hanyalah sekedar mengungkapkan adanya BERBAGAI tanggapan berlebihan yang dipertontonkan Umat ISLAM berkaitan dengan pemutaran sebuah film ( sinetron ) " My Hope Billy Graham 15 Desember 2007 lalu.

Secara pribadi saya betul-betul " GELI " sampai terpingkal-pingkal melihat POLAH TINGKAH situs-situs ISLAM yang kelihatan " Moyak-mayik seperti Gabah di Interi " seakan Sinetron Billy Graham sebuah VIRUS MENYESATKAN bagi kalangan umat Islam. Jargon-jargon WASPADA sepertinya disikapi berlebihan oleh umat Islam dengan berbagai komentar yang menggiring umat kepada suatu bentuk sikao " ANTI PATI " pada para PELAKON sinetron tersebut hanya karena Billy Graham menggotong para pemainnya yang nota bene ber AGAMA dengan nama KRISTEN....

Berbagai bentuk informasi yang saya katakan merupakan bentuk-bentuk " PROVOKASI VERBAL " tengah diusung oleh entah siapa yang memulainya..embuh...saya nggak ngerti apa maksudnya, yang jelas " WORO-WORO " tersebut telah menggiring umat ISLAM yang " ABANGAN " menjadi sosok manusia-,manusia PEMBENCI, manusia PENYEKAT, manusia PARANOID, manusia SKEPTIS dalam bersosialisasi dengan masyarakat yang berbeda " BAJU " Agama dan Keyakinan. Kita-kita ini dalam hidup bermasyarakat, ternyata lebih senang BEREBUT KULIT tanpa ISI, lebih suka berebut TULANG tanpa DAGING...

Jika poro Sanak Kadang, sudah paham dengan pakem " BAGIMU AGAMAMU dan BAGIMU AGAMAKU " prinsip ini apakah sudah bener-bener KOKOH dah JEJEG, NGADEG sak PENGAWE ...??. Jika sudah menyebar dalam darah dan " Mbalung Sumsum " sebagai PERSEPSI diri kita, dalam JIWA kita, kenapa hal-hal sepele yang berupa tontonan lantas bisa menjadikan dan membuat kita-kita BAK KEBAKARAN JENGGOT...??. Sadar nggak seh...dengan sikap berlebihan akan KEKHAWATIRAN yang ditunjukkan Umat yang beragama dengan Nama ISLAM seperti kita-kita ini, sebagai efek dominonya malah menunjukkah EKSISTENSI dan JATI DIRI kita, kelompok kita, AGAMA kita... tak ubahnya seperti sebuah bangunan GUBUG REYOT yang mudah sekali " AMBRUG " kena tiupan angin PUTING BELIUNG. Semestinya ENJOY aja lageh....kenapa kita-kita semua pada MOYAK-MAYIK seperti mau ada GEMPA besar yang menhancurkan Umat Islam...??

Respon berlebihan yang kita tunjukkan dengan mengambil JARGON-JARGON " kata WASPADA " haruslah kita teliti sejauh mana kefalidannya , jangan-jangan entuh....sengaja dihembus-hembuskan oleh orang-orang untuk MEMBENTURKAN antar Umat ber AGAMA....bisa terjadi kan...??? Jika kita sama-sama masih YAKIN dan KEUKEUH.... kalau SHOLAT sebagai manivestasi dari TIANG AGAMA dengan adanya penyebaran Iklan yang seolah-olah sebagai peringatan sampai ke seluruh penjuru negeri yang ditunjukkan oleh Umat Islam, ternyata gak kita sadari bahwa hal itu menunjukkan kalau KEIMANAN kita sama sekali " TIDAK MENUNJUKKAN eksistensinya sebagai sosok bangunan TIANG AGAMA yang KOKOH dan KUAT ditempa oleh berbagai TANTANGAN ",
melainkan sebuah TIANG AGAMA yang KEROPOS dan siap-siap mau AMBRUG hanya karena tontonan sebuah sinetron....!!.

Heks..heks...Poro sanak Kadang,
Sudah saatnya bagi para dai Islam untuk mengetahui bahwa mereka tidak dituntut untuk mengislamkan orang-orang yang beragama selain Islam.
Mereka tidak berhak mengklaim bahwa selain orang Islam akan masuk neraka, karena kunci-kunci surga bukan di tangan mereka. Sikap seperti itu merupakan pelanggaran keras terhadap wewenang Allah. Yang dituntut dari para dai, setelah al-Quran mengatakan,
*"Wahai orang-orang yang beriman, diri kalian adalah tanggung jawab kalian. Orang yang tersesat tidak akan membahayakan kalian ketika kalian mendapat petunjuk,"* *(QS. Al-Maidah:105) *
adalah menjadi 'saksi atas manusia". Para dai hanya bertugas memperkenalkan Islam kepada mereka kemudian menyerahkan segalanya kepada mereka. Urusan konversi agama tidak hanya menyangkut iman dan teori. Ini juga menyangkut hubungan sosial dan konsekuensi-konsekuensi selanjutnya. Hidayah itu sesungguhnya hanya datang dari Allah, bukan dari seorang rasul, apalagi dari seorang yang baru hanya MENGHAFAL teks book Kitab Suci yang dijual dengan murahnya dari mimbar ke mimbar tempat Ibadah..!!.


.
Secara sederhana, umat beragama yang eksklusif berpendapat bahwa hanya pemeluk agamanya saja yang selamat dan masuk surga. Di luar lingkungan agama kita, semuanya masuk neraka...!!. Ini loh yang saya katakan bahwa Umat yang ber AGAMA dengan nama ISLAM sekarang ini tampil bak TUHAN-TUHAN tandingan..!! menjadi sosok manusia yang ke PD an dan GEMAGAH...!!. Ketika kita mengambil POSISI sebagai umat yang PALING BENAR, sebagai konsekwensi logisnya adalah kita-kita akan menganggap Umat yang ber AGAMA selain ISLAM adalah KAFIR, SESAT....dari mana kita TAHU....??.

Seorang ekslusivis merasa dirinya, kelompoknya, golongannya "menguasai gudang-gudang rahmat Tuhan" dan menahannya hanya untuk kelompoknya saja. Rahmat Tuhan itu meliputi langit dan bumi, tetapi kasih sayang kaum ekslusivis terbatas pada rumahnya sendiri. Mereka berkata: Yang masuk surga hanya orang Islam saja. Sebagian lagi menyatakan: itu pun tidak semua orang Islam. Umat Islam akan pecah menjadi 73 golongan. Semua masuk neraka, kecuali golonganku. Lebih lanjut, dalam golonganku, semuanya masuk neraka keuali mereka yang ikut kepada Ustaz si Fulan saja. Maka rahmat Allah yang meliputi langit dan bumi sekarang diselipkan di sudut surau yang sempit.
Bertentangan dengan kaum eksklusivis ( singularis ) adalah kaum pluralis ( unifersal ). Saya lebih berkeyakinan bahwa semua pemeluk agama mempunyai peluang yang sama untuk memperoleh keselamatan dan masuk AKHERATNYA TUHAN...!!. Semua agama benar berdasarkan kriteria masing-masing. Mereka percaya rahmat Allah itu luas. " Al-Khalqu 'iyâli ", firman Tuhan dalam hadis Qudsi. Semua makhluk itu keluarga besar Tuhan. Sayapun tidak habis mengerti mengapa ada manusia yang berani membatasi kasih sayang Tuhan. Dan, sayapun heran mengapa ada orang yang hanya karena hafal dengan teks book Kitab Suci, lantas dengan GEMAGAHNYA mengambil alih wewenang Tuhan...?.

Suatu Keberanian yang luar biasa dalam merampas selendang/wewenang Allah! Apatah mereka yang memegang kunci-kunci neraka? Apakah mereka yang menenggelamkan manusia ke dalam neraka? Atas dasar apa mereka membangun kesimpulan itu? Bagaimana kesadaran mereka atas rahmat Allah yang tidak terbatas yang akan membalas satu kebaikan dengan tujuh ratus lipat kebaikan? Kasih sayang seorang ibu hanyalah satu dari seratus kasih sayang-Nya. Dia tidak akan menenggelamkan
manusia ke dalam neraka, kecuali manusia-manusia pembangkang yang berbuat kerusakan dan kezaliman di muka bumi ini."

Kasih sayang Tuhan jauh lebih luas dari kasih sayang ibu kepada anak-anaknya. Tetapi apakah itu punya dasar dalam Al-Quran? Mungkin Poro Sanak Kadang pingin tahu DASAR sebagai rujukannya...??. Dalam tulisan ini, saya ingin menunjukkan sebagian dari dalil-dalil pluralisme ( UNIFERSALITAS ) dalam Al-Quran yakni Al Baqarah 62 dan Al MAidah 69. Jika ada yang menafsirkan berupa PERTENTANGAN, saya pribadi menganggap LUMRAH, Kenapa...??? Itulah yang saya katakan konsepnya kaum EKSKLUSIFME ( Singilarisme ) seperti diatas. Lebih jelasnya ini loh

Ada tiga cara untuk membantah ayat yang membenarkan pluralisme ini.
Pertama, mereka mengatakan bahwa ayat ini sudah dimansukh dengan Ali Imran 85 (Sudah dijawab Fadhlullah di atas).
Kedua, ayat ini hanya berlaku untuk orang Yahudi, Nashrani, dan Shabiin sebelum kedatangan Nabi saw. Jadi orang Islam pada zaman Islam, orang Nashrani, Yahudi, dan Shabiin pada zamannya masing-masing akan memperoleh pahala dari amal salehnya. Zaman ini zaman Islam. Karena itu, selain Islam, semua agama kehilangan validitasnya, sebagaimana kedatangan uang Republik menyebabkan uang Belanda tidak berlaku. Argumentasi berdasarkan analogi ini tidak punya dalil yang memperkuatnya dalam Al-Quran dan Sunnah. Sebuah ayat yang bermakna umum tidak boleh diartikan khusus kecuali dengan keterangan yang kuat.
Ketiga, mereka menafsirkan "beriman kepada Allah" sebagai beriman kepada ajaran Islam, karena Allah adalah konsep khusus untuk Islam. Allah adalah Tuhan bagi orang islam. Kristus Tuhan bagi umat Kristiani. Wisnu Tuhan bagi orang Hindu. Dan sebagainya. Erat kaitannya dengan argumentasi ini adalah keimanan kepada hari akhir dan amal saleh. Hari akhir yang harus diimani adalah hari akhir menurut penjelasan syariat Islam. Amal saleh juga adalah amal yang berdasarkan syariat Islam. Dengan penafsiran seperti ini, kita melihat perubahan drastis dari ayat pluralis menjadi ayat eksklusivis.
Secara terperinci ayat ini berarti "Sesungguhnya orang-orang Islam, orang Yahudi, Nashrani dan Shabiin yang kemudian masuk Islam (dengan beriman kepada Tuhan orang Islam, dan aqidah Islam serta beramal sesuai dengan syariat Islam) akan memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka".
Lepas dari reduksi yang menggelikan dari segi bahasa, kita akan membuktikan bahwa menurut Al-Quran Allah itu adalah Tuhan yang sama seperti yang diimani oleh Ahli Kitab bahkan orang musyrik. Simaklah ayat-ayat Al-Quran di bawah ini:

*Al-Quran 29:46*
*Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman pada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhamu adalah satu. Dan kami hanya kepadanya berserah diri. *

*Al-Quran 29:61*
*Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah", maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan dari jalan yang benar. *

*Al-Quran 43:87*
*Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah". Maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah). *

Hmmm...hmmmm...Jika ada perbedaan dalam konsep, pemahaman akan MAKNA, yah...inilah adanya, tapi BUKAN BERARTI harus SALING MEMBENCI dan MENGKAFIRKAN sesama manusia yang telah mencoba menemukan Tuhan-Nya denga Agama atau Keyakinan yang telah dijalankan to....??
Heks...heks...faktanya poro Sanak Kadang,
kita yang sama-sama mengaku-ngaku ber AGAMA dengan nama ISLAM saja kenyataannya banyak berbeda dan gak seragam to...?? Memang harus begitu kok...Aneh saja kalu ada yang MEMAKSAKAN harus SERAGAM dalam berkeyakinan dan beriman....

Mohon maaf KITA MEMANG harus BERBEDA....!! dan JANGAN merasa PALING BENAR dan JANGAN saling MENGKAFIRKAN dan MENYESATKAN Orang/Agama lain....!! Tanya..kenapa...?? Weleh..weleh...ndak sadar toh...la wong kita-kita ini sama-sama TERSESATNYA kok...!!!

19 Desember 2007

Jauh Dekat Dan Rahasia-NYA

Oleh : Kariyan


Rahasia adalah laksana sesuatu yang terselubung dalam kelembutan dan kehalusan yang tersembunyi di dalam DIRI manusia, seperti halnya keadaan " Jiwa dan Raga " serta " Ruh dan Jasad ".


Rahasiamu yang tersembunyi itu berkekuatan melebihi kekuatan bumi dan langit

Rahasiamu dapat memandang segala sesuatu tanpa biji mata, mendengar tanpa daun telinga, bertempat tinggal di alam rumah-rumah dan tidak pula membutuhkan makan dan minum.

Rahasiamu tidak mengenal malam dan tidak pula mengembara disiang hari, keberadaannya tidak diketahui oleh " AKAL dan PIKIRAN " dan tidak pula berhubungan dengan hukum sebab akibat.

Rahasiamu hidup dalam abad demi abad, sedangkan jasadmu hidup dalam waktu yang telah ditentukan. Tuhan berada di belakang rahasiamu tetapi pengetahuan rahasiamu tidak dapat menjangkau dan menyaksikan Tuhan. Bila engkau yakini tentang rahasiamu, maka engkau BUKAN lagi engkau…, sedang engkau-engkau itu adalah tetap engkau…

Engkau semua berasal dari pada-NYA, sedangkan segala sesuatu yang berada di alam wujud ini datangnya kemudian daripadamu, tiada satupun yang datangnya dari padamu dapat mengalahkan engkau, asalkan engkau telah " MENGENAL KEDUDUKANMU " dan membiasakan diri duduk di dalam " MAQAMMU ", maka yang demikian itu engkau lebih kuat dari bumi dan langit.

Engkau lebih kuat dari SURGA dan API NERAKA " sekalipun…dan lebih kuat dari kandungan huruf dan asma', lebih kuat dari segala apa-apa yang nyata di dalam dunia dan akhirat.


Jika engkau telah meyakini akan RAHASIAMU, maka yakin pulalah engkau akan Tuhanmu, karena dari pada-NYA lah adanya segala yang ada. DIA lah yang menyatakan segala sesuatu…DIA tidak berada di dalam sesuatu dan tidak pula berdiam di dalam segala sesuatu….

DIA tidak akan terjawab oleh pertanyaan " BAGAIMANA " dan tidak pula oleh

" UCAPAN TANYA " yang seperti apapun. Laisa Kamislihi Syaiun….Tiada segala sesuatu yang telah diciptakan " MENYERUPAI " Keberadaan-NYA.

DIA adalah Yang Maha Esa, Yang Maha Tunggal dan menjadi tempat kembalinya segala macam PINTA, tidak ada yang dapat menyatakan adanya menjadi NYATA selain DIA.

DIA telah mendhahirkan alam semesta, bumi dan langit yang bersifat teguh dan tetap. Apabila DIA bernyata niscaya DIA akan melenyapkannya dan apabila DIA berkehendak niscaya DIA akan mengembalikannya kepada mendhahirkannya pula dengan pakaian-pakaian sementara serta aneka ragam sesuatu yang terdapat dimana-mana yakni pakaian " RUANG dan WAKTU….MASA dan MANA "

Maka peliharalah batasmu antara MAKNAWIYAH dan STABITIYAH antara RUH dan JASADmu.

Segala sesuatu akan dituntut oleh dari mana ia berasal…Jasad berasal dari tanah, maka tanah itu akan menuntut kembalimu. TiadalahDIA berasal segala sesuatu, lalu sesuatu itu akan menuntut-NYA dan tiadalah DIA dengan sesuatu, maka sesuatu itu akan berkhusus dengan-NYA.

Tiadalah DIA ditentukan…dan sesungguhnya DIA adalah MUTLAK dan tiada pula segala sesuatupun yang menyamainya " Laisa Kamislihi Syai'un ". Tiada segala sesuatu yang telah diciptakan dapat menyamai ( menyerupai-NYA ).


Menundukkan kepala kebawah, adalah merupakan lalu-lintas perjalanan dunia dan akhirat dan melepaskan pandangan adalah merupakan penjara dunia dan akhirat. Penglihatan mata adalah laksana penjara dunia dan akhirat, dalam arti jika penglihatan sering engkau manjakan sedemikian rupa, memandang wajah ayu dan cantik, maka sesungguhnya dibalik wajah ayu dan cantik itu terbukalah pintu-pintu penjara dan engkau berada di dalamnya sebagai penghuni. Engkau akan menuruti segala perintahnya dan akan menjadi budaknya selama-lamanya, maka engkau akan luput dan kehilangan arah dari perjalanan dunia dan akhirat.

Orang-orang yang menoleh kekiri dan kekanan sesungguhnya tidak layak lagi berjalan bersama Tuhan, karena dia sudah disibukkan oleh " FIKIRANNYA " yang tidak menyatu lagi dan bercerai-berai serta tidak lagi patut mendengar perkataan Tuhan. Pelihara hatimu dari segala jurusan pandangan mata, jika tidak..maka engkau tidak akan lagi dapat memelihara untuk selama-lamanya. Peliharalah matamu, niscaya Tuhan kan jaga hatimu. Jagalah dirimu dari perbuatan mengumbar " SYAHWAT " niscaya Tuhan kan cukupi HAJATmu. Peliharalah kedua matamu dan serahkanlah semua serta tinggalkan kesemuanya kepada Tuhan…., bila telah engkau pelihara keduanya, niscaya terperihalah hatimu dalam puri kerajaan-NYA. Yakni sudah tidak lagi terpengaruh oleh pelbagai macam yang menarik perhatianmu juga tidak lagi terpengaruh dan tergoda dari ketidak tetapan, ketidak mantapan. Dan, engkau akan diberi kemampuan untuk mengarahkan dan menghimpun tekad yang kuat dan kemampuan yang teguh. Itulah yang dimaksudkan dengan " PURI KERAJAAN " Tuhan semesta alam.

Berulang kali DIA perkenalkan DIRI-NYA padamu, tetapi engkau belum juga mengenal-NYA. Hal yang demikian berarti engkau telah menjauhkan DIRI dari pada-NYA. Engkau sudah mendengar tutur kata-NYA dari lubuk hati sanubarimu yang paling dalam, tetapi engkau belum juga mengetahui bahwa itu adalah tutur kata-NYA, hal yang demikian sama halnya engkau telah menjauhkan DIRI dari pada-NYA. Sebenarnya engkau dapat melihat DIRIMU, sedangkan Tuhan semesta alam jauh lebih dekat dari dirimu bahkan jauh lebih dekat dari urat lehermu. Itulah pengertian menjauh yang sebenarnya.

Engkau akan tetap tinggal terhijab dengan hijab TABIATMU sendiri, sekalipun sebenarnya telah Tuhan ajarkan padamu ILMU pengetahuan-NYA dan kerap juga engkau mendengarkan segala tutur kata-NYA, hingga engkau berpindah kepada kedudukan bekerja dengan-NYA. Adapun yang berhenti dan berdiri tegak di hadirat-NYA, sesungguhnya engkau telah memasuki tiap rumah yang tiada lagi rumah-rumah yang dapat menampungnya. Engkau sudah merasakan segala macam minuman tetapi masih saja tetap terasa haus dan dahaga. Lalu engkau sampai juga kehadirat-NYA dan DIA adalah tempat tinggalnya dan disisi-NYA adalah tempat penghentian dan berdiri-NYA.

Penghentian untuk berdiri tegak di HADIRAT-NYA adalah dibalik apa yang dikatakan dan MAKRIFAT itu adalah puncak yang dikatakan, sedangkan ILMU Pengetahuan itu adalah apa yang dapat dikatakan.

Bila engkau melihat sesuatu yang selain-NYA, sesungguhnya engkau takkan dapat lagi melihat-NYA.

Janganlah putus harapan dari pada-NYA….Andaikan engkau datang kepada-NYA dengan segala ucapan dan tutur kata yang buruk, maka sesungguhnya ampunan Tuhan lebih besar. KASIH SAYANG-NYA jauh lebih utama dari pada MURKA-NYA.

Datang dan Temuilah " DIA " Seorang Diri

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku ”. ( QS. Al Fajr 27- 30 )

Terlepas boleh atau tidak, suka atau tidak saya hanya mencoba memaknai ayat tersebut dalam kaca mata dan persepsi DIRI saya pribadi. Dan, saya bukanlah seorang ahli Tafsir yang perlu anda ikuti tentang pemahaman berkenaan dengan ayat di atas. Saya mencoba mengkaitkan ayat di atas dengan ayat yang lain yang terjemahannya kurang lebih " Matilah kamu dalam keadaan Islam ". Adakah korelasinya antara " Jiwa yang tenang dengan Islam...???". Secara pribadi saya yang sangat awam dalam beragama ini mencoba menelisik kaitan dua ayat tersebut sangatlah erat dan saling mengkait. Hal ini didasarkan pada pemahaman akan makna ISLAM yang saya pahami BUKANLAH sebuah Nama Agama, tetapi sebuah Kepribadian dan Budi Pekerti luhur yang dilandasi oleh Sikap yang " Pasrah, Ikhlas, dan Ridhlo " hanya semata-mata Lillahi Ta'ala ( Inna sholati, wa nusuki, wa mahyaaya, wama mati hanya untuk Tuhan ). Jika seseorang dalam beraksi, berbuat dan bertindak dalam kehidupan ini atas dasar ISLAM ( pasrah, ikhlas dan ridhlo ) secara otomatis orang tersebut sesungguhnya telah berada dalam kondisi pencapaian derajad BATINIAH / NURANIAH yang tertinggi. Dan, saat itulah orang tersebut yang tanpa disadarinya tengah berada pada puncak " KETENANGAN JIWA " dalam Dirinya.
Apakah Ketenangan Jiwa seseorang hanya dimiliki oleh orang-orang yang memeluk Agama dengan nama tertentu...??. He..he..rasanya kok ya tidak sih...Kenapa..?? Agama apapun Label Formalitasnya ( namanya ), pada dasarnya adalah merupakan S.O.P ( Standart Operasional Prosedur ) bagi seseorang untuk mengaplikasikan aksi, tindakan dan perbuatan dalam kehidupan ini yang golnya adalah untuk KEBAIKAN dan KEBAJIKAN buat sesama makhluk dan Alam Semesta ini. Maka hal ini sangatlah KLOP dengan fungsi dan tujuan Tuhan menjadikan manusia sebagai " KHALIFAH " di Jagad Raya yang telah digelar Tuhan sebagai wahana hidup bagi manusia berdasarkan " KODRAD dan IRODAD " Tuhan.

Dari pemahaman saya yang dangkal dan awam dalam beragama ini, saya mencoba mengaitkan pemahaman saya di atas dengan menukilkan pesan Orang bijak seperti dibawah ini :

" Hendaklah Engkau BEKERJA tanpa melihat pekerjaan itu "

" Hendaklah Engkau BERAMAL/BERSEDEKAH tanpa

memandang SEDEKAH itu "

Ketika Engkau melihat AMAL PERBUATANMU walau BAIK sekalipun tak layak bagi-NYA, maka JANGANLAH Engkau masuk kepada-NYA dengan semuanya itu....terlebih bila Engkau mengharap PAHALA dan SORGA-NYA.

Sesungguhnya kalau Engkau datang kepada-NYA berbekal AMAL PERBUATANMU, maka akan DIA sambut kedatanganmu dengan PENAGIHAN dan PERHITUNGAN-PERHITUNGAN.

Dan kalau Engkau mendatangi-NYA dengan ILMU PENGETAHUANMU, maka akan DIA sambut dengan TUNTUTAN....

Dan kalau Engkau mendatangi-NYA dengan MA'RIFAT( pengenalan ), maka sambutan-NYA adalah HUJAT

" Hendaklah Engkau lepaskan ILMU PENGETAHUANMU, AMAL PERBUATANMU, MA'RIFATMU, SIFATMU, NAMAMU dan dari SEGALA yang NYATA ( EGO DAN ke AKUANMU )... karena dari semua YANG NYATA di Dunia ini adalah berasal dari CIPTAAN-NYA.

Supaya dengan demikian Engkau bisa bertemu dengan-NYA seorang diri ".
Jika Engkau masuk kepada-NYA dengan berbekal KENYATAAN dan ke AKUAN, maka TIADALAH KEBAIKAN dari padamu.

Temuilah DIA dengan KESENDIRIAN....
sekali atau dua kali sehabis menyelesaikan IBADAHMU, niscaya kan DIA jaga SIANG dan MALAMMU, DIA jaga HATIMU, URUSANMU... juga KEMAUAN KERASMU.

Serahkanlah kembali tentang catatan AMAL BAIKMU, catatan ILMU PENGETAHUANMU , NAMAMU, SIFATMU dan MA'RIFATMU...hanya kepada-NYA tanpa PENGAKUAN dan ke AKUAN .....

Kelak DIA kan BUAHKAN dengan KEBERKATAN dan DIA akan LEBIH-LEBIHKAN KEMURAHAN-NYA.

12 Desember 2007

DIRI di JALAN SUNYI

Oleh : Anak negeri.

WAHAI DIRI…yang sebenar-benar DIRI.

Jadilah bagai ARJUNA…
Yang TAK TERGODA oleh apa-apa
Karena ia tahu….
Senjata SAKTI ada di kedalaman Samudera Surgawi.
Dan untuk meraihnya dengan melanglang buana….
Menyusuri riuh dan riak gelombang Jagad….

Inilah JALAN yang pernah ditempuh MUHAMMAD, ISA, MUSA dan wajah-wajah suci lainnya. Ketika tak lagi melihat dunia sebagai sebuah wujud yang menyilaukan,…Ketika menyadari ada rahasia yang sangat besar dibalik penciptaan alam raya,…Ada rahasia agung yang tersembunyi dibalik berdirinya keindahan,…Ada kekuatan yang Maha Dahsyat dibalik beratnya beban yang dikandung bumi. Ada Keajaiban yang masih tertaburi dari pandangan mata, ketika menyadari dunia tak cukup memberikan penjelasan dengan keberadaannya,… Dunia hanya bias berkata, “RENUNGILAH… dan RENUNGILAH….
Pada Tuhan kunci semua kesejatian, pada Tuhan semua pertanyaan akan memperoleh kebenaran jawaban.

Inilah wajah PENCINTA,…yang lewat matanya,..memancarkan cahaya keagunganNya…Lewat bibirnya ucapan keindahan bak mutiara yang tersembul dari kedalaman samudera, lewat seluruh gerak tubuhnya memancarkan cahaya bagi jiwa sekeliling.

“Wahai yang Maha cepat ridha-Nya…!
Ampunilah orang yang tidak memiliki apapun kecuali do’a…
Karena Engkau perbuat apa kehendakMu..
Wahai yang NamaNya adalah Obat…
Yang Zikirnya adalah Penyembuhan…
Yang KetaatanNya adalah Kekayan…
Kasihanilah orang yang hartanya hanya harapan…
Dan senjatanya adalah do’a.”

Inilah yang cabangnya adalah menghidarkan diri dari KERAKUSAN dan KETAMAKAN akan dunia, ketika memang demikian dunia diciptakan senantiasa menggoda, bagai perempuan tua yang semakin cantik dan harum baunya,…Namun bagi jiwa yang menyadari akan hakekat kehidupan yang hakiki, tentu takkan terkecoh oleh keberadaannya,…takkan tertipu oleh manis anggurnya,…takkan terpana oleh gemerlapnya dan takkan tergoda oleh segala macam rayuan keindahan yang hadir di hadapan mata,…yang berkelebat diseluruh ikatan jiwa.

• Inilah yang cabangnya adalah MEMELIHARA KESOPANAN kepada seluruh kehidupan,…ketika demikian Muhammad diutus untuk menyempurnakan BUDI manusia.
• Inilah cabangnya adalah BELAS KASIH kepada sesama, memberikan yang terbaik dari yang paling dicintai untuk di persembahkan kepada Kekasih-Nya.
• Inilah yang cabangnya adalah MENAHAN DARI NAFSU AMARAH, ketika demikian sabda-Nya, bahwa kekuatan bukanlah pada jasad yang besar, tetapi mampukah ia menundukkan hawa nafsunya, seraya memohon perlindungan akan dicerahkannya jalan menuju-Nya, bukan jalan murkaNya.
• Inilah yang cabangnya adalah SEDEKAH, dengan seluruh KEBAIKAN lewat pemberian terbaik. Ketika disinilah tercapainya RAHASIA PENGABDIAN DAN CINTA.
• Inilah yang cabangnya adalah ZUHUD kepada dunia, ketika tiada kebaikan selain hidup di Hadirat-Nya, tiada kebaikan yang hidup dalam jiwa selain bersikap santun dalam menghadapi SEGALANYA.
• Inilah yang bahasa hidupnya adalah Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi tak meminta balasan, dan yang mengasihi tak minta dikasihi.

Ketika mengetahui sejatinya kehidupan adalah melakukan sembah puji yang dalam demi menggapai lautan taat, maka,…..masihkah keburukan memperoleh tempatnya dihati, menempati singgasana di kedalaman samudra batin.

Wahai jiwa,….!!! Bangunlah dari KETERLENAAN ini…
Dunia adalah padang yang menghamparkan badai, topan dan ombak serta berbagai macam rintangan menuju cintaNya.
Aku yakin,….kita semua dapat melaluinya dengan baik,……
Walaupun keringat, cucuran air mata dan tetesan darah mengalir dari jasad ini…..
Hadapilah semua itu dengan gagah berani……
Jadilah kalian para Ksatrya yang tangguh….
Persembahkan yang terbaik untuk DIRIMU, BANGSAMU, NEGERIMU dan TUHANMU……

Salam


Kariyan
dari Padepokan Borneo Timur

09 Desember 2007

TUHAN ABSTRAK DAN TERASA...??

Al kisah “ para pencari Tuhan “.

Sebut saja si Abid yang telah melakukan pengembaraan dan melanglang buana dalam mencari keberadaan Tuhan SEJATINYA Tuhan Al HAQ. Dalam perjalanan pencariannya dari satu Kiyai sampai kepada Kiyai lain, dari satu Guru kepada Guru yang lain. si Abid hanya ingin mendapatkan jawaban KEPASTIAN apakah para Kiyai dan Guru yang ditanya satu persatu tersebut telah ” Melihat Tuhan....?”. Dari sekian banyak Kiyai dan Guru yang ditanya oleh si Abid, semuanya tidak memberikan kepuasan dan kepastian bagi diri si Abid. Akhirnya dalam serba keputus asaan si Abid bertemu teman karibnya yang mengajaknya untuk bertemu dengan seorang Petani yang bukan berpredikat sebagai Alim Ulama ataupun Ahli Kitab. Si Abid pun mengajukan pertanyaan yg sama " apakah Pak Tua sudah melihat Tuhan...?". Pak Tua menjawab, " Ya sudah pernah, bahkan setiap saat aku melihat wajah Nya, aku melihat wajahnya dgn jelas sekali sama seperti aku melihat wajahmu saat ini ".

Si Abid jiwanya terguncang mendengar jawaban tsb. Ia tidak mengharapkan jawaban
setegas itu. Ia sudah tidak mengharap ada orang yang dapat menjawab pertanyaannya. Dlm hati kecilnya ia berpikir bukan kah itu jawaban yang kutunggu selama ini..? Namun ketika jawaban itu diperolehnya dia pun terkejut. Setelah itu dia
pun menundukkan kepalanya. Ia sadar bahwa yang dihadapinya bukan lah Pak Tua biasa bukanlah para ahli kitab. Ia sedang menghadapi manusia Allah.
Seorang Tua yang sudah melihat tidak hanya mendengar suara-Nya. Pak Tua adalah seorang saksi dan hanya seorang saksi yang bisa menjawab seperti itu. Yah... pak Tua telah melihat wajah Tuhan, pak Tua sedang melihat Tuhan. Pak Tua melihat-Nya setiap saat. Abid memang sangat terkejut dengan jawaban dari seseorang petani Tua yang secara “ TEGAS, LUGAS dan GAMBLANG “ pak Tua tersebut berani menyatakan dirinya bahwa dia telah melihat TUHAN dengan jelas, sejelas pak Tua itu melihat wajah si Abid. Mungkin dalam hati kita akan bertanya ataupun protes dengan kesaksian pak Tua tadi, bahwa dirinya telah menyatakan bener-bener telah melihat Tuhan dengan sejelas-jelasnya. Padahal jika kita mencoba kembali melongok kebelakang meretas kisah perjalanan Musa di Lembah suci Thuwa, bukankah Musa tidak bisa melihat sama sekali alias TERSUNGKUR…? demikian juga seperti yang dialami Muhammad ketika MIKROJ, bukankah Muhammad juga TERSUNGKUR…??.


Lalu apa makna yang TERSIRAT dari yang TERUCAP oleh pak Tua tadi hingga membuat si Abid TERCENGANG…??.
Disinilah diperlukan kejelian cara pandang dan pemahaman kita untuk memahami sesuatu yang telah terekam oleh panca indera kita. Tinggal bagaimana dan sejauh mana kita bisa mengolah dan menggali “ PELAJARAN dan AJARAN “ hingga menjadi sebuah kata kunci yakni MEMAHAMI…!!.
Bagi saya pribadi yang KATRO ini, pernyataan pak Tua yang telah ditemui si Abid dalam kisahnya, betul-betul membuat saya MELONGO…!!.
Kenapa…??, Ada dua kemungkinan bagi saya dalam mencerap makna KIASAN dari pak Tua tadi. Pertama, jika kita memaknainya kejelasan KEBERADAAN TUHAN tadi dalam wujud MATERI dan FISIK atas yang dilihat oleh pak Tua tadi, maka kita akan terjebak oleh PRASANGKA yang timbul berdasarkan penilaian AKAL PIKIRAN kita bahwa TUHAN itu bisa ” DIDEFINISIKAN dan TERDEFINISIKAN…!!.
Kedua, jika kita memaknainya kejelasan KEBERADAAN TUHAN tadi dalam wujud
DZAT-NYA, maka sesungguhnya Tuhan itu adalah BUKTI NYATA, dan tidak memerlukan bukti apapun lagi…!!.

ALLAH adalah bukti dari segala sesuatu, karena DIA lah Yang Mutlak….!! Hanya dikarenakan kedangkalan AKAL PIKIRAN kitalah lantas mencari segi-segi yang kita kira dapat melemahkan dan menyerupakan dengan diri kita berdasarkan murni AKAL sang PIKIRAN. Adanya ayat yang berbunyi “ Dialah yang AWAL dan yang AKHIR, Dialah yang DHAHIR dan yang BATHIN “ Apa yang bisa kita pahami dengan adanya ayat ini…??. Jika Tuhan menyatakan keberadaan-NYA secara DHAHIR, apa yang bisa kita maknai…??. Apakah dengan cara leterleks dan membabi buta lantas bisa kita terima pernyataan sang Guru si Abid tadi…?? Bahwa WUJUD atau KEBERADAAN Tuhan jelas… sejelas wajahnya si Abid…??. Bukankah dalam ayat yang lainpun secara tegas Tuhan menyatakan bahwa “ KEMANA SAJA kamu MENGHADAP/ mengarahkan wajahmu DISITULAH WAJAH TUHAN “ .


ALLAH berada di dalam segala KENYATAAN di Alam semesta ini. Kita memang dapat melihat DIA dengan sejelas-jelasnya dikesemuanya ini, lalu terlontarlah ucapan dari lubuk hati yang paling dalam Engakaulah sesungguhnya ALLAH…seakan-akan semburan “ Lafadz “ yang tak tertahankan lagi, mau tidak mau, sadar ataupun tidak sadar bahwa pandangan akan keindahan ini mempunyai daya tarik yang kuat untuk mengucapkan sebutan " ALLAH.... ". Contoh paling sederhana adalah ketika kita lagi mengalami derita kesakitan, ketika kita menggeliat…tiada ucapan lain kecuali “ Ya Tuhan “ Yang bersifat Lembut ( Lathief ) sekalipun kita belum pernah mengimani pada-NYA ataupun meyakini akan kelembutan-NYA… Itulah suara HATI NURANI yang menggema dilubuk hati mendorong ucapan kebenaran dikarenakan dalam setiap INSAN sudah ada “ Stempel atau Materei ILLAHI “ yang membekas dan tak akan lekang. Sekalipun demikian, kita tidak dapat dibenarkan bila kita mengurung Tuhan dalam satu KENYATAAN atau berbagai KENYATAAN-KENYATAAN. DIALAH yang NYATA dan BUKAN yang DINYATAKAN…!!. Orang Jawa bilang “ Gusti ALLOH kuwi ONO, ning TAN KENO
KINOYO NGOPO “.
Sangat jauh sekali bedanya antara yang NYATA dengan yang DINYATAKAN. Yang NYATA itu sesungguhnya tidak Terkurung, Tiada batas, Tiada dinding, Bebas lepas….Jadi DHAHIR Tuhan itu merupakan TAJALI dengan ASMA-Nya, SIFAT-Nya dan AF’AL-Nya ( Perbuatan atau Pekerjaan-Nya )…yang tidak dapat dihitung dan diperhitungkan…!!. Adapun yang DINYATAKAN itu adalah merupakan “ KESATUAN-KESATUAN “ yang terbatas dan terdiri dari macam-macam pecahan bagian-bagian dan himpunan yang dibatasi oleh bingkai sang AKAL PIKIRAN manusia yang berlain-lainan. Dan, TUHAN bertajali dibalik KESEMUANYA ini yaitu Hukum-hukum-Nya, Nama-nama-Nya dan semua Sifat-sifat ke TUHANAN.
Selanjutnya DIALAH yang BATHIN….apakah yang Bathin itu…?? Dialah
DZAT-Nya yang “ MENINGGI “ dan tidak ada segala sesuatupun yang sanggup
berdiri tegak MENYERUPAI di SISI-Nya…
Dialah Dzat Yang Maha Suci, lagi Maha Mutlak ADANYA… Apabila kita berhimpun dengan segala sesuatu yang selain-NYA, kemudian kita berpisah, niscaya kita takkan dapat lagi berhimpun dengan-NYA. Hendaklah kita berhimpun dan bersanding dengan-NYA, niscaya kita akan berhimpun dengan yang menghimpun segala yang bersanding dengan-NYA. Kelak kita akan mendengar dengan pendengaran yang mendengarkan segala pendengaran.

Jika kita berdiri tegak di HADIRAT-NYA, tidaklah kita akan tertawan oleh segala
pesona keindahan dan tidaklah kita dikejutkan oleh KEGENTARAN, karena kita telah melihat Yang NYATA…dan bukan yang DINYATAKAN ( yang berbilang ). Kita akan melihat keindahan yang bukan dinamakan KEINDAHAN lagi, Tuhan akan Nampak MUTLAK yang tidak terikat lagi. Kita akan melihat Yang MENENTUKAN dan bukan lagi yang DITENTUKAN….!!.
Mari kita bersama-sama “ Kot aflahaman tadzakka wadakarasma Robbihi
fasholla “ Bersuci untuk mengingat-NYA dan berdiri tegak ( sembahyang ) di
HADIRAT-NYA, jika tidak demikian, maka akan TERCAMPAKLAH kita dari-NYA. Jangan sampai ada KEKUASAAN dibenak kita yang SELAIN-NYA dan jangan ada daya penarik yang mempengaruhi semata-mata karena selain-NYA.
Dengan pendirian yang demikian mudah-mudahan kita akan MELIHAT segala
sesuatu yang selain ALLAH itu dengan kelainan yang senyata-nyatanya dan mari
berlepas diri dari kesemuanya itu…।!!। Jadi Pelajaran yang bisa kita petik HIKMAHNYA dari pernyataan san Guru Abid, bahwa dirinya telah melihat TUHAN dengan jelas sejelas wajah ( si Abid )। Harus kita ketahui bahwa yang dimaksud adalah BUKAN PENGLIHATAN KASAD MATA Lahir yang ada dikelopaknya, melainkan PENGLIHATAN HATI NURANINYA sang Guru. Penglihatan RASA yang berupa PERASAAN kerinduan dan kecintaan yang begitu melekat di Hati Sanubarinya. Tiadalah daya untuk menentangnya dan tidaklah kita sanggup untuk MENGURAIKAN dengan KATA-KATA IBARAT. Sekalipun RASA yang demikian telah menjalar dan “ MENGGERAYANGI “ keseluruh tubuh. Penglihatan RASA itu sesungguhnya adalah “ HADIRAT ILLAHI “ yang berupa “ HIKMAT KEBIJAKSANAAN “ yang amat mendalam dan meninggi dari aneka ragam segala gerak-gerik peristiwa yang terjadi diseluruh Jagad raya ini….!



27 November 2007

AKU YANG TAK BERDAYA


Kemarin lusa pada hari Kamis, 22 Nopember 2007 tiba-tiba saja aku mengalami suatu kejadian yang sama sekali belum pernah aku alami seumur hidupku. Sepulang dari kerja seperti biasanya aku selalu pulang agak lambat hanya untuk menghindari kesemrawutan dan kemacetan kendaraan di jalanan yang merupakan satu-satunya jalan menuju pulang ke rumah. Sekitar jam17.30 aku baru sampai di rumah, sambil bercengkerama dengan si bontot yang masih TK kecil sesekali aku menikmati hiburan Jejak Petualang. Tiba-tiba ponselku bordering, ada sahabat dari seberang yang mencoba menyapa dan berkelakar via smsnya, aku lirik jam dinding yang ada di buffet atas TV menunjukkan pukul 18.25 bersamaan dengan berakhirnya kumandang Adzan Maghrib. Aku mencoba membalas sms sahabatku tadi. Mendadak tangan kiri saya gemetar hebat serasa tak ada lagi daya dan kekuatan walau hanya sekedar untuk menekan tombol-tombol ponsel, seketika itu aku mencoba beranjak dari tempat duduk dan kedua kakikupun mengalami hal yang sama, gemetar dan rasanya tak kuasa lagi aku untuk berdiri; badanku terasa lemas, lunglai dan tenagapun mendadak luruh serasa hilang dari jasad ini. Ya Tuhanku baru pertama kali ini aku mengalami hal yang serpeti ini, badan sama sekali luruh, lunglai tiada berdaya. Kalau memang Engkau harus mengambil nyawaku sekarang aku sudah siap untuk menghadap Engkau Ya Illahi Robbi.. begitu sikap pasrah yang muncul dari dalam sanubariku tanpa bisa aku bendung.

Aku mencoba untuk tenang sambil duduk kembali di kursi, sempat terlontar kata-kata kepada isteriku yang pada waktu itu lagi berada di dapur mengambilkan makanan untuk si kecil yang berada disampingku, "Bu, kenapa tubuhku kok mendadak lemas dan serasa lunglai seperti ini?" isteriku sambil menoleh tanpa mengucapkan sepatah katapun dengan asyiknya mengambilkan lauk pauk buat si kecil dan, saat itupun aku merasa bahwa aku akan meninggal barang kali.

Dengan langkah gontai yang aku paksakan, aku mencoba ke kamar untuk mengambil handuk dan langsung ngeloyor dan merambat dinding menuju kamar mandi yang kebetulan letaknya bersebelahan dengan kamar tidur untuk mengambil wudhlu. Saat dalam kondisi ketiada berdayaan ini akupun sudah merasa yakin bahwa hidupku memang sudah dalam hitungan menit, detik saja sepertinya. Aku mencoba menguatkan untuk berdiri mengayunkan tangan sebisa-bisanya bertakbir pada sang Khaliq melaksanakan shalat Maghrib. Rakaat demi rakaat terlampaui dengan kondisi gerakan yang serba tak menentu, tapi biarlah yang penting aku masih diberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang aku bisa dan mampu untuk menjalankannya dalam mengingat dan menyebut Asma-Nya.

Usai salam, dengan kepasrahan total aku menyerah kepada-Nya, apapun yang Engkau kehendaki Ya Illahi Robbi aku sudah siap untuk menerima apapun peristiwa yang terjadi padaku, aku sadar dalam ketiada berdayaan ini, ternyata hanya Engkaulah yang Maha Gagah dan Perkasa untuk berbuat sesuatu terhadap semua ciptaan-Mu, sementara aku kini dalam keadaan luruh, lemas dan lunglai tiada berdaya kecuali yang aku bisa
hanya menyebut-nyebut kebesaran Asma-Mu yang Maha Suci dan Maha Agung. Dalam duduk Tawarruk akupun lanjutkan mengheningkan DIRI dalam balutan Asma-Nya seperti kebiasaanku selama ini hingga tibanya waktu Isa yang selalu aku lazimkan.

Mendadak aku terjaga kembali dari keheningan dan kepasrahan antara hidup dan matiku atas Kuasa-Nya, karena si kecil rupanya telah membangunkan aku sekitar pukul 20.30 wita. Rupa-rupanya sudah 2 jam aku telah berada dalam kondisi entah apa namanya yang jelas aku merasa lenyap dalam KETIADAAN RASA.

Langsung saja aku peluk erat si kecil dan rupanya memang aku tidak bermimpi sepertinya dan… Duh Gusti Kang Murbeng Dumadi, ternyata aku masih Engkau berikan kesempatan untuk bisa menghirup nafas kehidupan. Aku tidak jadi meninggal seperti yang aku bayangkan sebelumnya padahal saat itu aku telah menyerahkan hidup dan matiku dengan Pasrah, Ikhlas dan Ridho kepada-Mu jika itu yang memang harus terjadi menimpaku.
Tapi, rupanya Engkau telah menentukan dan memilihkan jalan lain untukku. Sungguh Engkau memang sama sekali tidak bisa dijangkau oleh sang PIKIRAN.
Engkau Jauh tetapi tak ada Jarak dan Engkaupun Dekat, tetapi tak bisa diraih.

Engkaulah Yang ADA tetapi sejatinya TIADA dan........
Engkaulah Yang TIADA tapi sejatinya ADA.


Salam

Kariyan
dari Padepokan Borneo Timur